Proyek "Penelitian Klasifikasi Bahasabahasa Daerah
di Sulawesi Selatan 1999-2001" ini dilakukan berdasarkan dana penelitian 'Grant-in-Aid
for University and Society Collaboration' dari Ministry of Education, Culture,
Sports, Science and Technology, Jepang. Untuk melakukan proyek ini pihak Jepang
banyak dibantu oleh pihak Indonesia. Dengan tulus hati kami ucapkan terima
kasihtak terhingga atas bantuan pihak Indonesia. Menurut kami, bahasa-bahasa di
Sulawesi Selatan, kecuali bahasa-bahasa mayoritas seperti bahasa Bugis,
Makassar, Mandar, dan
Sa'dan Toraja, boleh dikatakan kurang diteliti. Kekurangan
data bahasa minoritas dapat dikatakan sampai belum dapat dianalisis untuk menentukan
perhubungan genealogis dalam kelompok bahasa Sulawesi Selatan. Proyek ini
direncanakan oleh M. Yamaguchi, MA. (linguistik historis komparatif, Setsunan
University, Osaka, Jepang) dan Ir. H. Nakashima (fonetik, Osaka Institute of Technology,
Osaka, Jepang) untuk menambah data bahasa minoritas di Sulawesi Selatan. Proposal
untuk penelitian tersebut dapat diterima oleh Ministry of Education, Culture, Sports,
Science and Technology, Jepang sebagai proyek penelitian tahun 1999-2001. Bahasa
yang relatif sedikit data kebahasaan yang dikumpulkan selama ini terdapat di Kabupaten
Luwu, Luwu Utara, Mamuju, Polewali-Mamasa, dan Selayar. Sebagian bahasa yang jumlah penuturnya sedikit di Kabupaten
Mamuju tergolong ke dalam kelompok
bahasa Kaili-Pamona, dan juga, sebagian bahasa yang jumlah penuturnya sedikit
di Kabupaten Luwu, Luwu Utara tergolong ke dalam kelompok bahasa Kaili-Pamona dan Muna Buton. Di Kabupaten Selayar,
bahasa Laiyolo tergolong ke dalam kelompok
bahasa Muna-Buton. Maka dengan
demikian kami memutuskan untuk meneliti bahasa yang
terdapat di Kabupaten
Polewali-Mamasa dan sekitarnya. Bahasa-bahasa yang
diambil datanya melalui proyek ini adalah dialek-dialek bahasa Aralle-Tabulahan, Pitu Ulunna Salu (dan
Pennei), dan Ulumanda.
Download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar